”PMM 3 UGM Mantap, Luar Biasa, Istimewa”. Sorak lantang berkumandang saat para mahasiswa PMM ini tengah menyuarakan jargon yang mereka susun wujud ekspresi dan tekad mereka mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) UGM tahun 2023. “Di UGM, kegiatan mahasiswa di luar kampus melalui program PMM MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) ini sudah berjalan 3 angkatan”, ungkap Kepala Sub Direktorat Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran, Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM, saat membuka acara pemilihan Kepala Suku PMM 3 UGM 2023 waktu lalu (30/8) di Ruang Bulaksumur, University Club UGM.
Angkatan pertama, jumlah mahasiswa yang mengikuti kuliah PMM sebanyak 39, lalu angkatan kedua sebanyak 98 orang. Dan tahun 2023 ini, jumlahnya meningkat menjadi 290 orang. Jadi, hingga saat ini sudah ada 427 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia yang mengikuti PMM MBKM di UGM.
Dalam sambutannya, Ir. Endang Sulastri, S.Pt., M.A.,Ph.D., IPM menuturkan bahwa PMM UGM 2023 angkatan 3 ini mengusung tema “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. Harapannya, para mahasiswa PMM mendapatkan pengalaman yang akan membantu para mahasiswa PMM ini berkembang, sekaligus pengalaman yang diperoleh dapat menjadi bekal untuk masa depan. Menurutnya, mahasiswa PMM UGM tidak dibedakan dengan mahasiswa reguler UGM. Setiap mahasiswa mendapatkan hak yang sama seperti mahasiswa reguler UGM, mulai dari mendapatkan NIM (Nomor Induk Mahasiswa) UGM, email UGM dan juga dapat menggunakan seluruh fasilitas yang ada di UGM.
Pada pemilihan Kepala Suku PMM 3 UGM 2023 lalu, dari 11 kandidat nama yang diusulkan dalam pemilihan, terpilih Muhammad Andreza Mahdintara, mahasiswa Program Studi Akuntansi dari Universtas Mataram sebagai Kepala Suku PMM 3 UGM 2023. Reza mengaku bahwa dirinya sangat senang bisa terpilih sebagai Kepala Suku PMM 3 UGM. ”Tidak menyangka bahwa saya akan terpilih dari beberapa calon lain yang luar biasa hebat. Tetapi dengan support dan kepercayaan rekan-rekan asal saya yaitu Lombok, yang menyemangati saya untuk naik menjadi kepala suku membuat saya semakin berusaha untuk memberikan yang terbaik pada saat pemilihan kepala suku yang lalu” ungkapnya.
Sebagai Kepala Suku, Andreza bertekad menyatukan seluruh teman-temannya dari seluruh penjuru Indonesia dengan latar belakang yang berbeda-beda ini menjadi satu keluarga di PMM 3 UGM. Menurutnya, program lanjutan yang akan digelar yaitu gathering antar anggota serta mewujudkan perkumpulan mahasiswa pertukaran se-Yogyakarta. Reza sendiri termotivasi mengikuti kegiatan belajar di luar kampus karena ingin keluar dari zona nyaman dan juga ingin merasakan suasana belajar dan fasilitas perkuliahan yang ada di Kampus UGM.
Sama halnya dengan Andreza, mahasiswa lain asal Bali ini juga penasaran ingin merasakan kuliah di tempat lain, khususnya di luar daerah asal tempat tinggalnya serta melihat teman-teman baru dari seluruh nusantara. Inilah yang memotivasi Alvino Joshua Lallo Putra untuk bergabung dalam PMM UGM 2023, angkatan 3 bersama 290 mahasiswa lain dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. ”Sangat senang dan bangga, karena berada di lingkungan belajar yang kompetitif dan tentunya memacu semangat belajar saya”, ungkap Alvino saat ditanya kesannya mengikuti kuliah PMM di UGM.
Menurutnya, dosen di UGM benar-benar membuat mahasiswa asal Universitas Warmadewa Bali ini berpikir keras dan tidak hanya sekedar memberikan suapan ilmu pengetahuan. Inilah yang memacu Alvino tertarik mempelajari banyak hal di UGM. Seperti Mata Kuliah Filsafat KeTuhanan yang dipelajarinya karena rasa ingin tahunya akan stigma tentang filsafat yang berkembang di masyarakat itu benar atau tidak? Ia juga belajar tentang arkeologi prasejarah untuk menambah kompetensinya tentang ilmu pengetahuan di bidang evolusi manusia dan alam sekitarnya.
Tak berhenti di situ, mahasiswa yang bercita-cita ingin jadi duta besar ini juga mengambil mata kuiah Psikologi Agama dan Spiritual untuk mempertajam perspektifnya tentang mengapa manusia beragama dan memiliki rasa spiritual dari sudut pandang psikologis? Masih belum cukup, Alvino juga mengambil mata kuliah Hukum Kepartaian dan Pemilu, yang serupa dengan mata kuliah yang diambilnya di Perguruan Tinggi asalnya yaitu Sistem Kepartaian dan Pemilu. ”Di UGM, saya ingin melihat kepartaian dan pemilu dari sudut pandang hukum’, terangnya.
Alvino berharap, pengalaman mengikuti PMM bisa menambah relasi baru yang lebih luas untuk memudahkannya mendapatkan pekerjaan di masa mendatang. Di akhir wawancara, sambil berkelakar, Alvino menceritakan pengelaman menariknya ketika pertama kali berjumpa dengan teman-teman yang berbeda cara bicaranya dengannya, sehingga menimbulkan kesalahpahaman yang akhirnya ditertawakan bersama.
Demikian juga yang dirasakan Sri Yesi, mahasiswa asal Universitas Andi Djemma Palapo. Karena rasa penasarannya yang tinggi dengan dunia psikologi anak, ia memutuskan bergabung dengan kegiatan PMM dan memilih UGM untuk belajar mata kuliah Stimulasi Perkembangan Anak dan Remaja, di Fakultas Psikologi.
Yesi mengaku senang mengikuti kegiatan PMM di UGM. Menurutnya, perkuliahan di UGM sangat mendukung mahasiswa untuk aktif memberikan pendapat. ”Saat menyampaikan materi, dosen pengajar juga mengajak mahasiswa untuk diskusi. Ini sangat mendukung mahasiswa untuk aktif selama kelas berlangsung”, ungkapnya.
Ia termotivasi mengambil kegiatan di luar kampus karena ingin mencari teman baru, juga menambah ilmu dan wawasan seluas luasnya. ”Selama mengikuti perkuliahan saya mendapat kesan yang baik dari teman-teman sesama mahasiswa UGM dan dosen pengajar yang sangat ramah dan menerima kami sebagai peserta PMM dengan baik” akunya.
Mahasiswa yang sering nyasar salah masuk gedung saat minggu pertama di UGM ini memiliki target menyelesaikan kuliah PMM dengan baik dan kembali ke kampus asalnya untuk berbagi ilmu dan pengalamannya yang diperolehnya selama mengikuti PMM UGM. ”Saya akan menularkan ilmu saya ke teman-teman dan mengajar adik tingkat saya untuk mengikuti PMM angkatan selanjutnya dan merekomendasikan mereka untuk memilih UGM”, ungkapnya.
Dari pengalaman mahasiswa PMM ini, Ir. Endang Sulastri, S.Pt., M.A.,Ph.D., IPM berharap, ke depannya akan semakin banyak mahasiswa yang tertarik dan berminat untuk mengisi pengalaman belajar di luar kampus. Karena selain bisa meningkatkan pencapaian IKU Perguruan Tinggi, pengalaman belajar di luar kampus bagi mahasiswa juga akan menjadi sarana untuk mengenal dispilin ilmu lainnya di luar dispilin ilmu yang dia pilih”, pungkasnya. (listi)