Universitas Gadjah Mada menginisiasi pengembangan kerja sama dengan Universitas Yangon melalui kunjungan kerja ke Myanmar 6 – 9 November 2024. Dalam kunjungan kerja tersebut, terselip beberapa agenda kegiatan sosialisasi dan promosi bagi calon mahasiswa di Myanmar bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Myanmar.
Delegasi UGM disambut oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Yangon, Bapak M. Arif Hidayatullah. Arif menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kunjungan UGM. ”Saya mengresiasi kunjungan UGM di tengah situasi isu politik di Republic of Myanmar saat ini”, ungkapnya. Saat ini, Kementerian Pendidikan Myanmar sudah memiliki nota diplomatik yang semakin memudahkan proses kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia. Disampaikan Arif, besarnya minat orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke Luar Negeri, menjadi peluang bagi UGM untuk menerima calon mahasiswa dari Myanmar. Dikatakannya, tujuan negara untuk studi lanjut selama ini adalah Thailand, Singapura, dan Malaysia, sedangkan Indonesia belum ada. KBRI Yangon, sangat mendukung peluang tersebut agar semakin banyak warga negara Myanmar yang menempuh studi di Indonesia.
Pada hari yang sama, delegasi UGM juga berkesempatan melakukan courtesy meeting dengan Rektor University of Yangon (UY) beserta jajarannya. Mengemuka diskusi seputar pengembangan kerja sama bidang art and sciences. Kedepannya, disepakati pendirian nota kesepahaman antara UGM dan Universitas Yangoon untuk memayungi kerja sama. Sedangkan untuk mobilitas mahasiswa akan berjalan mengikuti skema AUN, karena baik UGM maupun Universitas Yangon merupakan anggota konsorsium tersebut.
Safari kerja hari berikutnya diisi dengan kegiatan promosi program internasional pascasarjana bagi staf dan mahasiswa tingkat akhir di University of Yangon. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta dari berbagai bidang studi. Presentasi materi disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro S.S., S.Hum., DEA. Muncul berbagai pertanyaan dari para peserta diantaranya keingintahuan peserta mengenai syarat masuk program Pascasarjana UGM dan potensi studi dengan beasiswa.
Agenda dilanjutkan dengan Sosialisasi program International Undergradute Program (IUP) dengan target peserta, Kepala Sekolah, Staff, Orang Tua, dan siswa SMA di Myanmar. Sosialisasi berlangsung secara bauran, offiline dan online. Puluhan peserta datang untuk mengikuti sosialisasi secara luring, sedangkan lainnya mengikuti secara daring. Setelah seri presentasi yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro S.S., S.Hum., DEA. Acara berlanjut dengan sesi konsultasi one to one terkait dengan sistem pendaftaran mahasiswa maupun pengembangan kerja sama dengan perguruan tinggi. Siangnya, acara dilanjutkan dengan sosialisasi Program Pascasarjana yang memunculkan diskusi dari pertanyaan peserta seputar program student exchange, short program, hingga kerja sama di bidang Public Health.
Malam harinya, acara ditutup dengan temu alumni. UGM mengundang alumni UGM yang berasal dari Myanmar untuk makan malam. ”UGM ingin agar para almuni ini tetap terhubung dengan almamaternya”, ungkap Wening. Di acara tersebut, UGM membagikan QR Code sebagai data base alumni yang nantinya akan dikirimkan link survey untuk keperluan peningkatan reputasi universitas.
Dikatakan Wening, kunjungan ke Myanmar menjadi salah satu langkah awal untuk lebih mengenalkan program studi yang ada di UGM, termasuk program internasional. ”Banyak orang tua di Myanmar yang mengingkan anaknya sekolah di sekolah internasional. Jadi ini kesempatan yang baik untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan. KBRI di Yangon juga sangat mendukung hal ini”, terang Wening. Menurutnya, ke depan UGM akan mengembangkan kerja sama pendidikan ke negara lain. ”Saya berharap ini akan menguatkan kerja sama melalui pengembangan kapasitas antar negara-negara di wilayah ASEAN”, pungkasnya.
Reportase: Adhe Nurcahyarini
Penulis: B. Diah Listianingsih