UGM berkesempatan gabung dalam sesi pameran High Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) Indonesia 2024 bertema Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali pada 2-3 September 2024 lalu.
Perwakilan UGM dari Direktorat Pendidikan dan Pengajaran, juga Direktorat Kemitraan dan Relasi Global turut serta dalam stan pameran Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan sebagai mitra strategis untuk program ”The Indonesian Aid Scholarship (TIAS)”.
Diungkapkan Direktur Pendidikan dan Pengajaran, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D, forum HLF MSP merupakan platform strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan mulai dari perwakilan pemerintah, lembaga dunia, filantropi, organisasi non-pemerintah, bank multilateral, komunitas akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil. ”Ada tiga agenda utama Indonesia di HLF MSP 2024 ini yaitu kolaborasi, inisiatif baru, dan rekomendasi kebijakan”, jelas Bu Gandes.
Tahun 2024 ini, UGM menerima 2 mahasiswa internasional pada jenjang sarjana dan 9 mahasiswa internasional pada jenjang magister melalui program TIAS, yang tersebar di program studi sarjana Ilmu Komunikasi, program studi magister Ilmu Hubungan Internasional, magister Ilmu Hukum, magister Teknik Industri, magister Teknik Geomatika, magister Teknik Fisika, dan magister Perencanaan Wilayah dan Kota.
Ditegaskan Bu Gandes bahwa ajang pameran HLF MSP Indonesia 2024 menjadi sarana promosi yang baik untuk program degree maupun non-degree undergraduate dan postgraduate dalam rangka menaikkan jumlah mahasiswa internasional UGM. Sekaligus ini menunjukkan komitmen UGM dalam mengembangkan kemitraan global dan inisiatif baru untuk ikut berkontribusi mengakselerasi SDGs.
Selama dua hari pameran berlangsung, banyak peserta konferensi HLF MSP dari beragam institusi mengunjungi stan UGM. Pengunjung dari organisasi non-pemerintah dan institusi luar negeri, antara lain Islamic Development Bank/IsDB, lpe.world, Wahana Indonesia-World Vision Australia, Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation, kedubes Cote d’Ivoire di Jepang, USAID, GIZ, dan UN Global Asia Pacific, serta FAO ECTAD yang banyak bertanya mengenai program TIAS di UGM, termasuk negara mana saja yang masuk kategori TIAS, juga skema beasiswa lain bagi warga negara asing.
Dalam pembicaraan yang berlangsung cair, juga mengemuka peluang kemitraan berupa permintaan pendampingan oleh pakar-pakar UGM di sektor kesehatan, praktik terbaik akreditasi institusi kedokteran kesehatan, serta pendampingan untuk program-program SDGs termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pengunjung stan UGM lainnya adalah peserta konferensi HLF MSP dari kementerian, BUMN, dan sektor swasta. Ada dari kemenlu, kemensesneg, kemenkop, kementerian kominfo, kementerian PPN, Bappenas, BSSN, Setwapres, Polri, Polda Bali, Pemkot Semarang, Balai Besar Veteriner Denpasar, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Garuda Aero Asia Tbk, PT Pelindo, PT Biofarma, PT Gesits Motor Nusantara, PT Amartha Mikro Fintek, Olam Food Ingredients, RIKOLTO, Berikan Protein Indonesia, PT Olam Indonesia, PT Patra Logistik, Ofi Indonesia, Loka Soka, Junglegold Bali, IBEKA, Bali Pure, Sudana Silver, Petani Muda Keren, PT Fastrata Buana, Institut Desain dan Bisnis Bali. Para pengunjung ini antusias menanyakan proses pendaftaran program studi pascasarjana, perbedaan jalur reguler, kemitraan maupun by research di program pascasajana dan persyaratan di masing-masing jalur tersebut. Banyak pula pengunjung yang mencari tahu tentang program sarjana UGM sebagai informasi awal untuk persiapan bagi putra-putri mereka pada seleksi tahun depan.v
Lead Technical Cooperation Specialist IsDB, Aminudin Mat Ariff sangat aktif bertanya seluk-beluk TIAS, program studi apa saja yang terbuka bagi mahasiswa internasional, hingga potensi kerja sama pengiriman staf IsDB studi pascasarjana di UGM. Bahkan Aminudin sangat berharap dapat berkontak lebih lanjut untuk menjadwalkan diskusi daring di level pimpinan terkait inisiatif pengiriman staf IsDB ke UGM.
Kemudian dari IBEKA, badan usaha sosial yang berfokus menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan berbasis energi terbarukan dan sumber daya lokal, menawarkan kolaborasi magang/MBKM yang selama ini sudah mereka kerjakan dengan beberapa perguruan tinggi nasional.
“Saya bangga UGM ada di HLF MSP Indonesia 2024”, ujar Danang Waskito, alumni Fisipol yang saat ini menjabat Inspektur Wilayah II Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Hal senada banyak diungkapkan alumni UGM yang menjadi peserta konferensi ketika mengunjungi pameran HLF MSP dan menemukan stan UGM. Mereka mengapresiasi peran UGM sebagai mitra strategis TIAS serta kiprah UGM di forum internasional untuk kemitraan aktif dalam percepatan pembangunan berkelanjutan global.
Penulis: Sari Wulandari
Editor: B. Diah Listianingsih