Sebanyak 42 Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di Wilayah Gunung Kidul mengikuti sosialisasi penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Gunung Kidul (12/2) lalu. Sosialisasi digelar UGM dengan menggandeng Balai Pendidikan Menengah di kabupaten setempat.
Disampaikan Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D., sosialisasi ini sebagai upaya menjalankan mandat dari Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang memegang prinsip FETALA, Fleksibel, Efisien, Transpran, Adil, Larangan Berkonfilk dan Akuntanble. ”Jadi kami menyasar daerah dengan lokasi yang memiliki resiko besar terhadap kesulitan akses informasi, seperti Kabupaten Gunung Kidul”, terangnya.
Untuk wilayah Gunung Kidul, UGM berkolaborasi dengan Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Gunung Kidul. ”Ada sekitar 42 sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di 10 kecamatan yang dijangkau di wilayah ini meliputi Panggang, Paliyan, Sapto Sari, Tepus, Rongkop, Semanu, Ponjong, Karangmojo, Wonosari dan Playen”, jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Balai Dikmen, Tukiman, S.Pd, M.Pd dalam sambutan pada acara sosialisasi ini menyebutkan bahwa Gunung Kidul memiliki potensi angka harapan hidup yang cukup tinggi, namun potensi ini berbanding terbalik dengan keinginan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Menurut Tukiman, rata-rata pendidikan masyarakat di wilayah Gunung Kidul masih relatif rendah. Mayoritas masyarakat masih berpendidikan sampai dengan kelas 2 SMP. Hal ini yang menjadi motivasi dan harapan Balai Dikmen Kabupaten Gunung Kidul menyambut baik upaya sosialisasi penerimaan mahasiswa baru yang digelar oleh UGM.
Materi sosialisasi disampaikan oleh Tim Sosialisasi UGM sekaligus Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. Dalam presentasinya, Prof. Sugeng mengawali sosialisasi dengan pemaparan ragam seleksi dan ragam program studi yang ada di UGM. Dikatakan Sugeng, tahun 2025 ini kuota penerimaan mahasiswa baru UGM dari jalur SNBP sebesar 30% dari seluruh kuota mahasiswa yang diterima. Demikian pula untuk jalur SNBT, kuota penerimaannya sama yaitu 30%. Sedangkan 40% adalah yang diterima melalui jalur mandiri.
Untuk saat ini proses seleksi melalui jalur SNBP sudah masuk pada tahap pendaftaran yang dimulai sejak 13 Januari 2025 lalu hingga 18 Februari 2025. Sedangkan pendaftaran untuk jalur SNBT juga sudah dimulai pada 13 Januari 2025 lalu, sampai nanti, 27 Maret 2025. Sebelumnya sekolah juga sudah menyelesaikan pengisian data pada Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) dan sudah melakukan kunci data akun SNPMB Sekolah pada 6 – 31 Januari 2025 lalu.
Mengemuka berbagai pertanyaan dari peserta perwakilan sekolah yang terdiri dari Guru Bimbingan Konseling dan perwakilan murid ini. Diantaranya tentang kriteria pemilihan program studi melalui jalur SNBP di mana preestasi sekolah termasuk rekam jejak sekolah dan siswa menjadi penentu dalam seleksi ini. Pertanyaan selanjutnya yang banyak dilontarkan peserta yakni terkait mata pelajaran pendukung untuk mendaftar SNBP, apakah cukup signifikan pengaruhnya? Terkait hal tersebut, tanggapan dari narasumber, yang utama menjadi penentu seleksi di SNBP adalah nilai rapor. Mata pelajaran pendukung mempengaruhi proses seleksi, namun tidak signifikan. Ada pula yang mengajukan pertanyaan terkait KIP-K, yakni untuk yang mendaftar SNBP, namun juga mendaftar KIP-K, mana yang harus difinalisasi terlebih dahulu? Sebaiknya pendaftaran KIP-K difinalisasi terlebih dahulu.
Atikah Hanum, Guru SMA Baitul Qur’an Yogyakarta mengapresiasi acara sosialisasi ini. ” Luar biasa, banyak yang mau masuk UGM, banyak titipan pertanyaan dari siswa. Menurut saya, sosialisasi ini sangat penting, karena informasi yang tidak bisa kami dapatkan dari website, bisa kami dapatkan di sini. Saran saya perbanyak acara seperti ini” akunya.
Atikah yang juga Guru Bimbiangan Kosenling tengah mempersiapkan pendaftaran SNBP untuk siswa siswi di sekolahnya. ”Alhamdulillah lancar, kami ada tim khusus untuk seleksi masuk PTN. Jadi dengan adanya sosalisasi ini cukup membantu”, ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Fauzan, siswa SMK Negeri 2 Wonosari ini, yang dengan penuh antusias datang ke Balai Dikmen Gunung Kidul untuk mengikuti sosialisasi PMB UGM UGM khususnya jalur SNBP dan SNBT. Fauzan yang saat itu datang bersama gurunya, sebagai perwakilan dari sekolahnya mengaku bahwa acara sosialisasi ini sangat penting untuk siswa dan guru agar mengetahui alur pendaftaran SNBP dan SNBT. ”Informasinya bisa sinkron antara siswa dan guru”, ungkapnya.
Fauzan mengaku selama ini dirinya cukup mudah mendapatkan informasi terkait SNBP dan SNBT dari Sekolah. Meskipun begitu, dan dengan adanya sosialisasi ini, menurutnya informasi menjadi semakin mudah didapatkan terutama untuk informasi yang tidak ada di laman resmi.
Penulis: B. Diah Listianingsih