Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM berkolaborasi dengan Direktorat Penelitian dan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) unjuk partisipasi dalam stand bersama di ajang konferensi internasional Association for Asian Studies (AAS) in Asia, di mana UGM sebagai tuan rumah acara ini yang diikuti oleh ribuan peneliti dan akademisi dari 43 negara pada 9 – 11 Juli 2024 di Grha Sabha Pramana UGM.
Koordinator Promosi dan Kesekretariatan Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM menjelaskan keikutsertaan UGM di ajang ini dalam rangka mensosialisasikan program penerimaan mahasiswa Pascasarjana dan sekaligus menjaring minat warga negara asing untuk studi di UGM. ”Ini ajang yang bagus ya untuk mengenalkan program Pascasarjana UGM, terutama yang bisa dituju oleh calon mahasiswa asing, seperti program double degree, joint degree, atau beasiswa kemitraan lainnya yang bersifat global dan diperuntukkan bagi warga negera asing”, jelas Sri Haryanti.
Misal, program double degree. Program gelar ganda ini diselenggarakan oleh UGM, berkolaborasi dengan setidaknya satu mitra dari universitas lain di Luar Negeri yang mempunyai program studi berbeda pada jenjang yang sama atau berbeda. ”Materi yang ditawarkan pada program ini pun sangat bervariasi, menyasar pada disipilin ilmu dan isu-isu tematik dalam lingkup global Asia, seperti sejarah, literatur, agama, film, politik, ketenagakerjaan, gender, arkeologi, antroplogi, sosiologi, linguistik, juga media studies, hingga gerakan sosial, sampai kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sangat pas dengan tema Konferensi AAS in Asia ini”, ungkap Sri Haryanti.
Sri Haryanti menambahkan, ada pula program Joint Deggre, program gelar bersama, skemanya hampir sama dengan Double Degree, bedanya untuk Joint Degree, program studi dan jenjang yang ditempuh sama, sehingga menghasilkan 1 (satu) gelar yang merupakan pengakuan atas hasil pendidikan yang ditempuh. Dalam pameran ini, UGM juga secara gamblang memberikan informasi seputar tata cara pendaftaran khusus warga negara asing, baik proses, prosedur maupun kelengkapan berkasnya. ”Sudah ada petugas yang siap siaga membantu pengunjung memberikan informasi secara menyeleluruh”, terangnya.
Selain mengenalkan program kuliah pascasarjana bagi WNA, di stand UGM, pengunjung juga bisa mendapatkan informasi seputar program-program kolaborasi kegiatan community service di level internasional terutama melalui kegiatan KKN UGM. Pengunjung juga bisa mendapatkan informasi seputar hasil penelitian yang dihasilkan oleh UGM.
Salah satu peserta AAS in Asia, Nishit, peneliti dari Jawaharlal Nehru University, India mengungkapkan perkenalannya dengan UGM yang diketahuinya dari seorang teman yang menempuh studi di salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Dari situ, Nishit mengetahui UGM sebagai salah satu universitas di Asia.” I got to know about UGM one through as in Asia”, ungkapnya.
Ini juga yang menarik minat Nishit datang ke UGM untuk berpartisipasi dalam AAS in Asia untuk bertemu dengan para peneliti lainnya di kawasan Asia dan berdiksusi tentang literatur, film, utamanya film-film dokumenter sesuai dengan minatnya pada Literatur dan Bahasa Cina. ” Ini adalah konferensi besar, sebelumnya saya sudah pernah berpartisipasi di Konferensi AAS in Asia di tahun 2023. Namun Indonesia, negara yang sangat indah dan ini dekat dengan India, jadi saya tertarik bergabung lagi di AAS in Asia tahun ini”, akunya. Di konferensi ini, Nishit juga bergabung di acara panel yang berkorelasi dengan minat studinya, pada literatur dan budaya Cina.
Andre, profesor dari Syracuse University New York, asal Philipina mengaku terkoneksi dengan UGM, sehingga adanya konferensi AAS in Asia ini membawanya datang ke Jawa untuk pertama kalinya dan lebih spesifik mengenal UGM. Di konferensi AAS in Asia, Andre turut berpartisiasi dalam riset tentang isu urbanisasi. Menurut Andre yang seorang ahli geografi ini, UGM sangatlah besar dan luas, inilah yang membuatnya tertarik untuk lebih terhubung dengan UGM. Budaya, rumah, atmosfer di UGM mengingatkannya akan kampung halamannya di Philipina.
Sumber Berita: B. Diah Listianingsih dan Maura
Penulis: B. Diah Listianingsih