Senja Gurau, panggung ekspresi dan hiburan untuk melepas penat bagi civitas akademika UGM kembali digelar. Kali ini dengan nuansa warna hijau, yang nampak segar berseri, Senja Gurau menghibur mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di klaster agro, meliputi Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan dan Fakultas Teknologi Pertanian pada jumat lalu, 27/9 di Pendopo Fakultas Kehutanan.
Hadir para penampil acara, Komunitas Band Kehutanan, The Djonos hingga grup band yang tengah viral karya-karyanya di Spotify, Olksi. Seperti sebelumnya, sebagai musik pembuka, tampil band kolaborasi dari para alumni (Pram Jasmine, Joko Prancis, Dody BJ, Gayus dan Abah Eka). Dengan dipandu Anang Batas, Dibyo Primus, Guandi S.Sos dan Fira Sasmita, acara semakin semarak, santai dan mengalir dengan cuitan humor dan gurauan segar khas para MC ini.
Dikatakan Anang Batas, pemimpin produksi Gurau Senja, untuk tema acara setiap minggunya, pada prinsipnya sama karena diharapkan menjadi media komunikasi dan silaturahmi antara stakeholder Universitas Gadjah Mada, hanya yang membedakan nuansanya. “Secara umum tema sama, yang membedakan nuansanya. Untuk FIB kan nuansa jingga, lalu untuk klaster Agro kemarin bernuansa hijau”, ungkapnya saat diwawancara selepas Senja Gurau. Lalu bocorannya, untuk klaster Teknik nanti akan menampilkan nuansa biru, sedangkan untuk Senja Gurau klaster Saintek bernuansa putih.
Lebih lanjut menurut Anang, media komunikasi dan silaturahmi ini diharapkan bisa menjangkau semuanya, baik alumni, jajaran pimpinan kampus, dosen, mahasiswa bahkan juga tenaga kependidikan hingga komponen lain seperti PK4L, juga pedagang/angkringan yang biasa di kampus, dan lainnya yang terlibat jalinan hubungan selama ini agar bisa saling support untuk kemajuan bersama.
“Saya berharap Senja Gurau menjadi media berekspresi dalam bidang seni dan budaya. Selain tentu saja menjadi media interaksi, saling bercanda dalam kemasan santai, sederhana, sedikit menepikan diri dari sibuknya perkuliahan”, terang Anang.
Untuk pengisi acara sendiri harapannya juga ada partisipasi dari civitas akademika. “Ada kolaborasi alumni, juga kelompok/komunitas mahasiswa”, terang Anang. Lalu baru disusul dengan penampilan dari bintang tamu yang bervariasi tiap klasternya. “Secara umum, untuk bintang tamunya disiapkan secara acak, sambil melihat dan menunggu masukan atau minat dari masing-masing fakultas untuk bintang tamu yang dikehendaki”, ungkapnya.
Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran, Sigit Priyanta, saat membuka Senja Gurau Klaster Agro ini mengatakan bahwa ajang seperti ini untuk mahasiswa di semua kluster. Selanjutnya Senja Gurau akan diselenggarakan di kluster Teknik dan klaster Kesehatan. “Saya menghimbau segenap civitas akademik untuk terus memantau sosial media UGM yang menginformasikan kegiatan seperti ini”, tegasnya. Format acara bebas, mengalir saja, mahasiswa boleh meninggalkan sejenak kepenatan kuliah dan tugas-tugas, lanjutnya.
Rega Alvino dan Yaumaidzin Rifai Anggoro, mahasiswa Prodi Kehutanan yang saat itu terlihat tengah menikmati alunan musik sembari menatap layar laptop mengaku bahwa acara musik hiburan layaknya Senja Gurau bisa menjadi sarana untuk refreshing. “Ini saya sambil mengerjakan tugas, namun bisa tetap santai sambil mendengarkan musik. Cukup menghibur, apalagi sebentar lagi UTS ya, jadi bisa sedikit refreshing sebelum UTS”, terangnya.
Ada pula Alya Dzkira Riyandi bersama sekelompok teman-temannya dari Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Angkatan 2024 yang ikut bernyanyi saat salah satu penampil mengajak penonton untuk turut berdendang. Tampak Alya bersama kawan-kawannya berfoto selfi sambil tertawa, bersenda gurau juga berdendang mengikuti alunan lagu yang dibawakan penampil. “Perlu banget acara seperti ini diselenggarakan rutin ya, cukup membuat santai sehabis kuliah”, ungkapnya.
Tak ketinggalan, alumni Program Studi Kehutanan angkatan 2020, Diana Citra Amalia, yang sengaja meniatkan diri untuk hadir di Gurau Senja. “Kalau saya pribadi jujur, ini bisa dibilang pertama kali di Fakultas Kehutanan, seperti hiburan musik. Waktu saya kuliah belum ada. Sangat penting ya bagi mahasiswa”, ungkapnya.
Dyana bisa merasakan penatnya mengerjakan tugas. Ia teringat saat masa kuliah. Untuk mencari hiburan harus keluar kampus. Namun dengan adanya acara seperti Gurau Senja, mahasiswa bisa mendapatkan hiburan di dalam kampus. “Wah perlu banget, acara seperti ini diselenggarakan secara rutin. Saya berharap nanti bisa ditampilkan band-band yang menjangkau anak-anak muda generasi milenia”, katanya.
Penulis: B. Diah Listianingsih